Siang ini (04/06) sangat terik di Timbuktu. Gw yang lagi asyiknya bekerja tiba2 merasakan gejolak aneh diperut. Tampaknya isi limbah dari perut gw sudah minta dikeluarkan segera dan tidak bisa di tunda lagi. Toilet khusus perempuan di lantai bawah selalu menjadi spot terbaik di kantor buat gw mengeluarkan limbah besar ini. Letaknya yang tersembunyi, tenang, dan jarang ada pegawai kantor yang mau turun kebawah hanya untuk sekedar buang2 limbah serta rajin dibersihkan tiap hari oleh OB kantor yang membuat tempat ini sangat nyaman bagi gw untuk melaksanakan tugas mulia ini.
Kebiasaan lain gw saat "menabung" adalah selalu membawa sabun bayi, HP, dan mengunci pintu utama markas suci gw ini. Namun siang ini gw ngga membawa HP karena memang sedang dicharge. Ngga ada hiburan yang menemani, tiba2 otak gw flash back ke kejadian sebelum gw gawe di kandang macan ini. Beberapa kejadian yang mungkin menjadi rangkaian doa gw yang membentuk gw untuk menjalani kehidupan ini. Weiss gila bahasanya.
Kandang Macan Gw
Sebelum gw masuk ke kandang macan ini, umur gw sekitar 25thn dan baru ajah resign dari kantor sebelumnya. Seperti biasa sebagai anak pertama dari keluarga campuran Tionghoa Jawa, tekanan banyak justru datang dari pihak keluarga Jawa gw. Tekanan yang muncul selalu pertanyaan basi seputaran berumahtangga dan kapan gw bisa dapat pekerjaan pengganti. Tapi lebih banyak sih ditanya soal berumahtangga ketimbang pekerjaan baru. Satu atau dua orang saudara menanyakan hal ini gw masih mau jawab. Tetapi kalau setiap orang dengan pertanyaan yang sama dan dijawab dengan hal yang sama atau senyum getir membuat gw lama-lama juga jadi jengah menjawabnya. Catat yah orang-orang tua, yang menganggap diri kalian sudah nikah, atau mengikatkan diri pada lembaga pernikahan. Kalau mau basa basi jangan sekali-kali menanyakan hal yang menjurus pada kalimat "KAPAN NIKAH?". Buat ini merupakan bentuk abuse dengan cara yang halus. Damn. Being single until today wasn't my choice. This is God's will to keep me learning what life should be.
Lama kelaman akhirnya gw jengah juga dengan pertanyaan-pertanyaan itu dan secara ngga sengaja pas gw nonton TV, gw mengganti saluran sinetron kesukaan kakak ipar gw ke acara traveling. Saat itulah gw berpikir wah kayanya fun juga yah kalau suatu saat nanti pas gw udah gawe lagi, gw bisa ngunjungi tempat-tempat itu. Sejak nonton acara itu lah yang menjadi titik balik gw untuk ke track yang benar. Tadinya gw sebel kalau ditanya "kapan nikah?", waktu itu dengan entengnya gw bisa jawab, "nanti kalau gw udah keliling dunia dan menyelesaikan S2 gw." Secara ngga sadar setiap ada saudara atau teman nyokap yang nanya itu, yah otomatis gw jawabnya juga itu. Every words spoken is your daily prayer. Yes, that's definitely true. Be ware of your mouth.
Backpacking menjadi passion gw selanjutnya. Backpacking juga menjadi alasan kuat gw untuk segera bekerja kembali dan menabung modal untuk mengunjungi tempat-tempat yang menjadi impian gw. Bahkan dalam beberapa kesempatan gawe setiap kali ditanya oleh pihak HR atau user tentang apa yang menjadi passion and kelebihan gw, gw pun juga selalu menjawab, "I love traveling. Because i could learn news thing from every journey and could visited different places with beautiful view."
Bak gayung bersambut, setelah 6 bulan masuk ke group pengangguran banyak acara dengan tipis modal, gw diterima bekerja di kantor gw yang sekarang. Berhubung waktu itu si kandang macan lagi butuh pegawai cepat dan gw juga available anytime to start working, pada tanggal 2 Nov 2009 gw resmi masuk kandang macan. Sebagai seorang anak baru yang culun-culunnya, gw bingung dengan ritme gawean karena jujur ini adalah hal asing sama sekali. Jauh banget dari bidang studi yang gw ambil. Plus di kantor ini, gw ngga kenal seorang pun. Bagaimana karakter orang-orangnya masih belum kebayang di otak gw. Totally in grey and very uncomfortable area for me.
~To be continued.....