Selamat Pagi Parbada,
Apa kabarnya kamu
disana?
Sudah kah menyeruput
kopi hitam kesukaanmu itu yang biasa kau lakukan setiap paginya?
Seperti biasa dikala liburan menjelang, kau lebih memilih ranselmu dan mengelilingi Indonesia yang
kau cintai ini. Berbeda dengan aku yang memilih ransel dan menjelajah negeri
orang. Ternyata rasa cintamu ke negeri ini membuatku salut dan ada decak
kekaguman. Kau pernah mengatakan bahwa kau tidak akan menjelajah negeri orang
hingga nusantara ini selesai kau jelajahi.
Pergi lah, Parbada.
Aku dukung kau dan cita-citamu itu. Bawakan kepadaku buah tangan cerita-cerita
unik yang kau temui dikala petualangan kau itu. Berikan padaku foto-foto
pemandangan yang membuat mata membelalak lebar dan jantungku berdecak kencang.
Kerap kali terbesit dalam pikiran, ingin aku mengunjungi tempat itu bersamamu.
Kita tertawa, beradu pendapat, dan menciptakan kegilaan saat perjalanan. Bosan
dan kantuk dapat kita usir dengan tawa dan ceritamu yang tidak akan pernah habisnya.
Hallo, Parbada.
Sekarang giliran mu dahulu untuk menjelajah. Perluas wawasanmu akan nusantara dan buka
matamu akan indahnya tanah air kita. Tunggu aku diujung sana, tunggu aku untuk
kita dapat menjelajah bersama.
Ingat, Parbada. Waktu
itu sangat singkat. Hari yang telah kau lalui untuk menjelajah semakin
berkurang. Nikmati setiap detik dan menit yang bergulir. Hingga saatnya nanti
kau kembali kepada realita kehidupan, banyak kenangan dan pengalaman baru yang
kau peroleh.
Selamat menikmati
perjalananmu, Parbada. Jelajahi itu baik-baik dan jaga dirimu serta hatimu
untuk aku.
Salam dalam penantian
untuk rindu (dan kamu)