Senin, 17 Februari 2014

Catatan Singkat Backpacker : Cinta Ditolak, Kutuk Terlontar (Legenda Tempat Wisata Nang Tanah Jawi)

Hai fellas,

Well,,, Indonesia itu kaya ragam kekayaan alamnya dan dari beberapa kekayaan alam yang ada tercipta dari rasa dendam karena cinta ditolak. Istilah kata, cinta dinyatakan, cinta diuji, cinta dikhianati, dan kutuk yang terlontar. Kenapa kok tiba2 gw pasang status kaya gini, gw inget ajah sama omongan emak gw yang emang notabene orang Njawi tulen, yang masih percaya akan hal-hal mitos seperti itu. Contoh nyata yang sekarang sedang ramai dibicarakan apalagi kalau bukan meletusnya Gunung Kelud yang ada sangkut pautnya dengan Kutukan Lembu Sura (baca : Lembu Suro).


Kutukan Lembu Suro dan Erupsi Gunung Kelud 
Jadi pada jaman dahulu kala, tepatnya ketika Kerajaan Majapahit dibawah pimpinan Prabu Brawijaya ada seorang pria dimabuk asmara dengan kecantikan Dyah Ayu Pusparani yang merupakan anak dari sang raja. Akan tetapi beberapa versi sejarah juga menyebutkan bahwa si Lembu Sura ini jatuh cinta terhadap Dewi Kilisuci merupakan anak dari Jenggolo Manik, salah satu petinggi di Kerajaan Majapahit. Mana versi sejarah yang benar hanya orang jaman dulu yang tahu.

Balik lagi ke soal Lembu Sura dan gw lebih suka sama versinya Dewi Kilisuci. Si Lembu Sura meminang Dewi Kilisuci karena saking tergila-gilanya dengan kecantikan si cah ayu itu. Akan tetapi cah ayu iki ingin menolak pinangan dari Lembu Sura dengan cara halus namun kasar (menurut gw sih) dikarenakan Lembu Sura adalah makhluk sakti berbadan manusia tapi berkepala lembu alias sapi. Akhirnya sang dewi mengajukan suatu syarat untuk menerima pinangan Lembu Sura yakni minta dibuatkan sumur dalam diatas Gunung Kelud dalam waktu semalaman. (gw ngga tau berapa dalam sumur yang diminta sama dia yah). Kalau jaman sekarang sih mau buat sumur jet pump ngga butuh waktu semalam suntuk, bang. Tinggal pantek 30meter, kurang lebih 3 jam-an juga udah jadi tuh sumur dan dijamin keluar air moncrot kalau pakai pompa air sh****u (ngga boleh nyebut merk, cuy).

Buat makhluk sakti seperti Lembu Sura untuk mewujudkan hal itu bukan suatu yang sulit. Istilah Wong Londo-ne just a piece of cake. Kecil itu mah. Galian tanah demi galian tanah mulai dilakukan oleh si Lembu Sura akan tetapi setiap galian tanah itu membuat hati sang dewi cantik ini menjadi gelisah. Karena tidak tahan dengan kegalauan yang berkecamuk didalam hati, Dewi Kilisuci menghadap ke Jenggolo Manik, sang ayah. Dalam legenda-legenda yang ada di tanah air, ayah mana yang tahan melihat anaknya yang cantik menanggis tersedu. Akhirnya Jenggolo Manik memerintahkan para prajuritnya untuk menimbun Lembu Sura dengan batu yang tengah menggali sumur di Gunung Kelud. Lembu Sura memohon kepada para prajurit untuk menghentikan menimbun dirinya. Akan tetapi hingga batu terakhir permintaan Lembu Sura tidak dihiraukan oleh para prajurit yang masih terus menimbun dirinya. Sebelum batu terakhir dimasukan kedalam sumur, Lembu Sura sempat mengucakan kutukan yang dalam bahasa Jawanya "Sepatan".

Kira-kira begini isi sepatan Lembu Sura :
"Yoh, Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping-kaping, yaiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, lan Tulungagung dadi kedung"

Kalau diartikan ke bahasa modernnya menjadi :
"Ya, orang Kadiri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kadiri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan, dan Tulungagung menjadi danau."

Dipikir-pikir serem juga yah gara-gara cinta dikhianati jadi kena kutuk seperti itu untuk tiga kota yang namanya disebutkan Lembu Sura dan memang setalah terlontarnya ucapan Lembu Sura itu, tiga kota yang disebutkan luluh lantak karena erupsi Gunung Kelud di tahun 1586. Hal ini yang menjadi awal mula kehancuran Kerajaan Majapahit dan akibat erupsi di tahun itu hampir lebih dari 10,000 orang tewas. Selain itu ditahun 1919, terjadi erupsi Gunung Kelud kembali dan kali ini menewaskan hampir lebih dari 5,000 orang. Orang-orang tewas dikarenakan dampak abu vulkanik, kekurangan makan, dan terputusnya jalur transportasi untuk logistik.

Percaya ngga percaya silahkan saja akal sehat anda yang menalarnya. Apakah benar ada kaitannya antara kutukan Lembu Sura dengan erupsi dasyat dari Gunung Kelud. Cerita kedua yang ingin gw ceritain adalah soal Legenda Rambut Gembel dan Kutukan Prabu Sikidang Garungan.

Si Gembel dari Dataran Tinggi Dieng dan Kutukan Pangeran Sikidang Garungan

~bersambung (penulis mau bobo udah jam 11 malam)