Jumat, 29 April 2016

Official jadi teman Ahok.





Koh, gw nitip yah Jakarta gw ke tangan loe. Gw liat diantara yang lain, cuma loe doank yang bisa ngatur orang2 Jakarta dan segala birokratnya. Mungkin musuh loe banyak. Gw juga pernah baca sih klo ada yang sampe dukunin loe pas loe lagi di periksa sama KPK, tapi kenyataannya loe ngga keluar pake rompi orange itu. Loe masih pake baju batik dan tetap senyum walopun loe cape banget karena 12 jam lebih loe diperiksa ma KPK. Jadi dukun yang punya kuasa itu mana? Kuasa Tuhan yang berkuasa atas seteru. Begitu kata Alkitab. Betul ngga, koh? 

Koh, semalem saat gw kasih fot kop KTP gw di booth Temen Ahok di PP, temen gw ngomong klo loe tuh ibarat Daniel yang masuk ke Gua Singa. Singa-singa itu pada lapar karena emang sengaja dibiarin lapar supaya pas Daniel beserta keluarganya masuk langsung dimakan ma tuh singa-singa. Tapi kenyataannya, Tuhan malah membungkam mulut singa-singa itu dan Daniel keluar dengan selamat. Gw ngga nyangkal, loe emang Daniel itu. Liat tuh mulut singa-singa pemberontak yang berusaha menerkam loe. Tapi malah Tuhan membungkam mulut mereka. Segala kebobrokan mereka terkuak satu per satu. Musuh2 loe pada lari kocar-kacir nahan muka malu mereka.  

Koh, semoga loe beneran pimpin Jakarta lagi. Jakarta masih butuh orang kaya loe. Loe ngga kafir, kalo loe kafir loe ngga akan mengakui satu agama apapun dan loe ngga akan mau mati demi kebenaran serta itu menjadi untung buat loe. Sebenarnya apa sih definisi kafir itu yang sampe sekarang gw masih ngga paham. Yah ngga mau paham juga sih, karena pasti akan mempunyai sudut pandang berbeda akan definisi kafir itu. Sudah lah kita tidak usah membahas masalah kafir itu. 

Koh, sayang loe Cina. Cuma loe sama pak kwik, cina yang gw liat sangat nasionalis. loe mau mikir masalah pemerintahan dan mau menata bangsa. biasanya cina hanya berpikir bisnis dan memperkaya diri klo perlu sampe tujuh turunan. loe cina yang mau keluar dari stereotipe itu. loe buktiin, gw emang cina tapi gw warga negara indonesia dan gw cinta sama negeri gw. saat yang lain hanya memikirkan politik tukar guling, loe sama pakde itu malah kasih politik gebrakan dan terobosan. mungkin buat orang2 yang sudah terbiasa dengan cara militer lama, senang sekali mereka. tapi mereka tidak sadar bahwa itu hanya pembodohan dan pencitraan semata. 

Koh, nitip Jakarta yah. Bangun Jakarta ini jadi ibukota dengan standard kaya di negeri2 sebrang sana. sistem perekonomian transparan, sistem transportasi massal yang dapat mengakomodir semua lini, sistem pangkas biro krasi yang satu pintu, bahkan sistem tata kota yang cantik. jujur gw pengen banget bisa nongkrong lama2 di taman kaya di luar negeri itu loh. titip pesan buat perbanyak ruang terbuka hijaunya yah, koh. 

Koh, udah ahhh gw curhatnya. klo kebanyakan takut melebar ke yang lain, gw ga mau ngeguruin loe juga. loe lah yang paham Jakarta dan birokratnya kaya gimana. Selamat bekerja yah, koh. Tuhan memberkati selalu. 


Salam suara sumbang generasi yang mengaku masih muda

Kamis, 28 April 2016

Selamat Pagi...



Selamat Pagi Parbada,

Apa kabarnya kamu disana? 
Sudah kah menyeruput kopi hitam kesukaanmu itu yang biasa kau lakukan setiap paginya? 
Seperti biasa dikala liburan menjelang, kau lebih memilih ranselmu dan mengelilingi Indonesia yang kau cintai ini. Berbeda dengan aku yang memilih ransel dan menjelajah negeri orang. Ternyata rasa cintamu ke negeri ini membuatku salut dan ada decak kekaguman. Kau pernah mengatakan bahwa kau tidak akan menjelajah negeri orang hingga nusantara ini selesai kau jelajahi. 

Pergi lah, Parbada. Aku dukung kau dan cita-citamu itu. Bawakan kepadaku buah tangan cerita-cerita unik yang kau temui dikala petualangan kau itu. Berikan padaku foto-foto pemandangan yang membuat mata membelalak lebar dan jantungku berdecak kencang. Kerap kali terbesit dalam pikiran, ingin aku mengunjungi tempat itu bersamamu. Kita tertawa, beradu pendapat, dan menciptakan kegilaan saat perjalanan. Bosan dan kantuk dapat kita usir dengan tawa dan ceritamu yang tidak akan pernah habisnya. 

Hallo, Parbada. 
Sekarang giliran mu dahulu untuk menjelajah. Perluas wawasanmu akan nusantara dan buka matamu akan indahnya tanah air kita. Tunggu aku diujung sana, tunggu aku untuk kita dapat menjelajah bersama. 

Ingat, Parbada. Waktu itu sangat singkat. Hari yang telah kau lalui untuk menjelajah semakin berkurang. Nikmati setiap detik dan menit yang bergulir. Hingga saatnya nanti kau kembali kepada realita kehidupan, banyak kenangan dan pengalaman baru yang kau peroleh. 

Selamat menikmati perjalananmu, Parbada. Jelajahi itu baik-baik dan jaga dirimu serta hatimu untuk aku. 

Salam dalam penantian untuk rindu (dan kamu)

Senin, 18 April 2016

Berbagi Berkat Indah Loh..

Menghitung berkat ahhh,, kayanya udah mau deket sama waktu kelulusan. Ada 3 kelulusan yang dinantikan. tinggal tunggu mana yang duluan. Karena yang namanya berkat tidak akan pernah tertukar atau keliru. perhaps this is what I called with the power of positive thinking. Khan mau hal yang besar, kalau dikasih ujian besar cuma cukup bisa bersyukur, bersabar, dan jangan lupa bawa selalu dalam doa. Doa itulah yang akan mengubah segalanya. Doa membutuhkan proses, proses itulah yang akan mempertebal iman kita. Jika ibarat mutiara yang terbentuk dari hanya sebutir pasir saja, kerang merasakan sakit yang luar biasa. Kesakitan itulah yang menjadikan sebutir mutiara yang indah.

Apa yang salah, katakan itu salah. Apa yang benar yah dilakukan dengan sebenar2nya. Orang benar yang gw tahu yah gubernur gw, mau dibilang khafir atau bela cukong. Tapi dia bertindak sesuai dengan hati nuraninya. Mana ada orang khafir mau membangun rumah ibadah dan mana ada orang khafir mau melaksanakan ibadah. Jika memang dia bukan orang benar, beberapa kali di panggil oleh pihak KPK atau BPK, selalu keluar sebagai orang benar dan bukan seperti para pesakitan pemakai rompi orange. Itu lah orang benar dan diberkati.

Jadi bukan mau sok menjadi benar atau orang benar, karena buah kebenaran adalah manis adanya. kebenaran tidak ada kemunafikan, kebenaran tidak ada kepura2an, atau kebenaran tidak harus disembunyikan. Mungkin awalnya ada kemarahan, karena harus kita akui bahwa sisi daging lebih kuat dari roh disaat ujian itu timbul. Tapi disaat roh yang bekerja, daging itu akan kalah dan roh yang akan berkuasa seterus. sukacita, kesabaran, damai adalah buah2 roh yang akan terus ada dan berkembang disaat kita berpasrah penuh. 

Mungkin saat ditegur itu ngga enak, sama gw jg ngerasain kok. Ego gw yang main, rasa arogansi atas prestasi dan presisi menguasai. Tapi diingatkan itu jauh lebih enak karena ada kepedulian yang tulus. Tidak mau khan disaat tersesat, kita tidak ada yang mengingatkan justru malah ditertawakan dibelakang dan memasang senyum manis didepan. 

Apakah surga hanya milik sendiri? Tidak surga milik kita bersama. Saling kita mengingatkan untuk meraih surga bersama, itulah tujuan utama hidup di dunia. 

Sekian ceramah siang ini..