Kamis, 08 Desember 2016

SAYA SOTOY KOMUNIKASI

Tuh judul tulisan gw hari ini. Saya itu yah gw, Tata Gitamara yang punya akun facebook ini. Jadi ngga usah pada baper yah kalau kalian udah baca tulisan ini sampai akhir. Sekali lagi gw ingetin. Saya di sini adalah Tata Gitamara dan setau gw sih yang namanya Tata Gitamara cuma gw doank. Gw juga ngga bukan dolly yang hasil kloningan atau gw ngga punya sodara kembar atau ngga ngerasa akun fb gw kena hack. Jadi jangan kebanyakan baper. Feel free to unfriend or unfollow. Ngga ada ruginya buat gw karena toh gw juga ngga dibayar sama facebook kalau punya banyak followers atau friends.

Whatever it is balik lagi ke judul yang gw ambil di hari ini sebenernya gw rada gemes juga sih sama berita2 yang beredar. Terutama sama berita2 dari media2 yang ngga jelas. Kalau dulu pas gw magang jadi team Public Relations di salah satu perusahaan itu lah, media2 yang ngga jelas keberadaannya itu dikasih kode sebagai koran kuning atau media gurem dan pencari beritanya ini yang dinamakan sebagai wartawan bodrek. Gw ngga tau deh tuh kesepakatan apa dikalangan para kuli tinta memberikan kode seperti itu. Mungkin ada yang bisa memberikan pencerahannya mengenai koran kuning dengan wartawan bodreknya. Tapi buat para praktisi PR istilah ini udah ngga asing lagi sih karena setiap ada acara atau pres con (press conference-red) yang diadakan suatu perusahaan besar, pasti ada deh nih barang dua atau tiga orang wartawan bodrek nongol ke acara itu.

Terlepas tuh para bodrek dengan timeline gw akhir2 ini, gw ngerasa kok bodrek juga gentayangan di dunia maya. Mungkin bodrek dunia maya gw istilahin sebagai buzzer. Ini lah kesotoyan gw mulai main. Oops pardon me yah. Sebagai lulusan fakultas ilmu komunikasi yang semasa kuliah dulu dipenuhi dengan hore2 doank, otak gw masih jalan dikit, vroh. Ngga usah jalan banyak2, nanti yang baper juga banyak. Gw masih inget banget dulu semasa kuliah walopun ngga ambil jurusan Ilmu Jurnalistik tapi jurusan yang gw pilih (atas titah nyokap gw dengan sedikit ngancem ngga bakalan kirimin uang bulanan), yang namanya cover both side atas suatu pemberitaan itu wajib hukumnya. Supaya netralitas suatu media tetap terjaga. Apalagi jurusan yg gw pilih itu berkawan akrab banget sama anak2 jurnal. Bahkan ada motonya kalau PR, good news is a good news dan bad news is a bad news. Jadi PR apa adanya bukan adanya apa. Eh jurnal jangan baper yah. Itu omongan pas di kampus dulu loh. Sedangkan jurnalistik, bad news is a good news, good news is a bad news. Nah yang ngerti kaya beginian cuma anak Fikom doank dah.

Hoax yang beredar pas gw kuliah dulu ngga sedasyat hoax yang beredar sekarang. Ditambah lagi dengan peredaran bodrek dunia maya dimana2. Jadi tambah susah ngebedain yang mana beneran and yang mana hoax. Karena kok menurut kesotoyan gw, orang2 lebih suka mengkonsumsi hoaxnya lebih besar ketimbang fakta lapangan. Menurut gw ajah loh yah, mungkin hoax yang disajikan lebih dapat memuaskan rasa ego dan ingin tahu mereka akan peristiwa yang ada. Tolong garis bawahi kata EGO yang kata Sigmund Freud merupakan sifat binatang dalam diri kita (buka lagi buku psikologi komunikasi pak Djalal). Setelah egonya terpuaskan maka akan pemenuhan dalam diri dan alam bawah sadar kaya dipenuhi sama morfin dosis tinggi, lalu di klik lah itu tombol share supaya merasakan ekstasi hoax itu bersama2.

Baca lagi tulisan gw yang sebelumnya, disitu gw tulis kalau gw justru lebih menikmati para komentator yang sudah pada kena efek ekstasi hoax karena kita bener2 bisa mempelajari banget gimana karakter seseorang melalui bahasa tulisannya. Nah coba deh pelajari gw melalui bahasa tulisan gw. Hahahaha. Mungkin buat orang yang sudah sadar bahwa kita hanya dimanfaatin oleh media kuning itu cuma bisa senyum simpul doank. Kata maaf jarang ada yang keluar disaat efek hoax sudah menyebar luas karena tidak ada yang dapat menghentikan efek hoax kecuali si penyebar hoax itu sendiri.

Akhir kata, gw cuma mao tulis doank. STOP MAKING STUPID PEOPLE FAMOUS. Dia kaya karena kalian penikmatnya, sedangkan kalian ada diposisi itu ajah. Silahkan direnungkan. Gw suka sama segala sesuatu yang sifatnya kentang supaya kita bisa tukar pikiran.

Salam sotoy dari saya..

Senin, 21 November 2016

Kita Semua (Penikmat) Kekafiran

Mungkin gw masuk ke golongan gagal paham atau ngga mau paham sama issue2 yang beredar. Tapi emang yang namanya issue agama itu yang paling sensitif. Ibaratnya cewe lagi PMS trus loe bilang eh berat badan loe kayanya naik yah. Minta ditonjok juga sih yang ngomong kaya gitu. Seperti inilah keadaan negara gw sekarang ini. Ada si anu ngomong itu di pelintir anunya atau si ini ngomong itu tetap juga di pelintir anunya karena si anu kalah gede sama si ana.

Buat orang2 yang selama ini mengkafir2kan orang lain, sadar ngga sih kalau kalian tuh sebenernya juga penikmat kekafiran itu sendiri. Eits jangan marah and baper dulu boss kalau belum baca ini sampe tuntas. Gw mulai dari hal yang simple ajah deh lalu gw lanjut ke hal2 yang lebih printil. Semoga ajah setelah baca tulisan gw ini, kita sadar siapa musuh kita sebenarnya dan kita bisa lebih bijak menghadapi issue yang beredar.

Sosial Media Produk Kafir, Bung.

Bung, situ menyebar propaganda lewat facebook, twitter, ataupun path dan sosmed lainnya, sadar ngga sih kalau kalian tuh lagi memperkaya orang kafir. Coba deh nonton filmnya Social Networks yang dibintangi sama Jesse Essenberg. Jelas kok diceritain karakter utama si pembuat facebook yang ngga lain adalah Mark Zuckerburg. Mau tau siapa Mark Zuckerburg, silahkan buka kamus ajaib mbah google dan klik link wikipedia yang memuat biografi singkat si Mark Zuckerburg. Kalau kalian selama ini selalu bersembunyi dibalik jubah agama mungkin (mencoba) menutup mata sama Mark Zuckerburg yah sama ajah donk kita kafir.

Nih yah gw kasih gambaran singkat. Mark Zuckerburg tuh atheis. Dia ngga percaya Tuhan. Udah ngga percaya Tuhan, dia itu keturunan Yahudi. Selain itu dia menciptakan suatu media social yang kalian gunakan untuk propaganda kekafiran. Kurang kafir apa coba si Mark ini. Yah walaupun dia marah juga sih akhir2 ini karena kalian nuduh barang ciptaannya untuk melakukan black campaign. Gw juga ngga terima klo gw menciptakan sesuatu tp justru malah dipake untuk sesuatu yang negatif, boss. Mungkin ini juga yang Tuhan pikirkan. Eits, gw ngga mengidentikan Mark dg Tuhan loh yah. Dosa besar gw.

Gw cuma memandang dari sudut pandang gw saja dalam melihat Tuhan. Mungkin Tuhan sedih kali yah liat umat ciptaannya yang Dia ciptakan untuk saling melengkapi, membantu dan menciptakan perdamaian malah saling serang, ejek, cela bahkan bunuh demi pemuasan ego semata.

Balik lagi ke soal pengkafiran, facebook, twitter, path, dan apapun itu diciptakan oleh seorang kafir. Kalian masih menyangkal tidak menikmati kemudahan ini? Lah ngapain loe kepo baca blog gw ini yang terang2an produk kafir juga dibawah google. Stop sampe sini klo udah mulai bapernya. Gw cuma mau ngajak kita berpikir dengan logika dan waras. Gw lanjut yang kedua yah.

Smart phone for smart people are made by kafir country

Coba loe liat apa merk smart phone loe sekarang? Iphone, samsung, oppo, sony, LG, atau bahkan Xiaomi? Coba loe liat lagi dibuat dimana tuh hp loe? CHINA, coy. Pabrik di China dengan lisensi dari negara masing2. Iphone lisensi apple corp yang ada di amrik, samsung dari lisensi korea selatan, bahkan xiaomi adalah produk asli china. Walaupun ada juga buatan Indonesia tapi tetap otak pembuatnya ada di Korea ataupun negara2 kafir yang gw sebutin itu.

Masih ngga mudeng juga? Balik sana ke jaman pos surat dengan burung merpati karena klo pake telegram atau pos surat pasti mesinnya juga pabrikan negara kafir. Atau mau lebih kuno lagi pake kentongan. Karena sandi morse atau semaphore juga diciptakan orang kafir kok. Ngga terima, jual gih smart phonenya.

Ngga usah tutup mata juga, bung. Ada applikasi kitab suci juga kok di smart phone buatan kafir yang kita gunakan ini. Untuk mempermudah kita kapanpun itu kita mau membuka kitab itu dan bertemu Tuhan secara digital. Gw mao tau dari 10 orang yang baca ini ada berapa orang yang bawa2 kitab suci didalam tasnya untuk sewaktu2 kita baca. Jadi ngga usah terlalu baper yah, bung sist. Siap ngga gw lanjut yang terakhir nih walaupun masih banyak yang bisa di tulis. Tapi gw kasih contoh 3 ajah cukup dan semoga kita semua kebuka matanya.

My Ride is not my ride to heaven

Mobil, motor, kereta api, bus dan bahkan pesawat pun dikuasai oleh negara2 kafir. Ngga sadar? Coba ngunyah batako pake daun sirih buat nyimaknya. Toyota, Honda, Mitsubishi, Mercedes Benz, BMW ataupun Suzuki dan Chevrolet serta Ferrari serta Hummer adalah merk2 kendaraan dari negara2 kafir.

Toyota, Suzuki, Honda, Mitsubishi dan Datsun adalah produkan Jepang. Tau khan agama yang dianut sama Jepang apaan? Shinto. Ajaran yang diterapkan adalah penyembahan terhadap dewa matahari. Tapi kita harus akui bahwa sodara tua inilah yang kasih kita kemudahan dalam tehnologi transportasi walaupu mereka kafir. Harga diri dan takut akan berbuat salah membuat negara ini menjadi maju bahkan menguasai pasar otomotif kita, bung.

Kita menggunakan produk otomotif negara mereka yang membuat pabriknya di kawasan industri yang ada di Cikarang, Karawang, bahkan sampe ke Cikampek serta Purwakarta. Sadar, bung. Dalam hal mobilisasi pun kita menggunakan produk kekafiran.

Pertanyaan gw terakhir siapa diantara kita yang ngga tergiur sama tawaran amang Hotman Paris Hutapea kalau di kasih koleksi Lamborgini keluaran terbarunya tanpa ada syarat apapun atau papa alm Mirna yang akan kasih Ferrarinya tanpa syarat apapun. Pasti pada mau semua khan? Jual tuh mobil, lumayan laku 1M buat modal memperkaya diri dengan pengetahuan.

Jadi yah, bung. Jagalah kalian dengan mudahnya bilang lainnya kafir dan menganggap diri paling suci jika masih menggunakan atau menikmati hal2 yang gw sebutin diatas. Mungkin kalian masih ngga terima dengan tulisan gw ini. Jangan baper, jangan kehasut dengan dalil, ataupun bersumbu pendek. Rese tau yang kaya gitu. Kalau ngga terima, mending hidup ala orang amish di Amerika sana. Googling gih gimana cara hidup amish atau belajar dari suku pedalaman di amazone. Pasti jauh dari hal2 yang bersifat kafir.

Negara kita ini pada dasarnya indah. Indah karena kita berbeda tapi tetap satu. Jangan rusak keindahan itu dengan pemikiran sempit. Selama Pancasila dan NKRI masih kita junjung musuh bersama yang terselubung itu akan kita halau bersama. Akhirnya selamat menikmati era demokrasi dan tetap satu tujuan yaitu Indonesia.

~Salam damai dari anak bangsa~

Minggu, 06 November 2016

Move on yuks...!!!!

Aduh.. time line hari Minggu napa masih dipenuhi sama persoalan lama sih. Coba cek terminologinya dan coba cek dapet berapa dulu pelajaran Bahasa Indonesianya. Pelajaran Bahasa Indonesia itu sebenernya gampang2 susah kalau dibandingin sama bahasa lainnya. Bayangin aja kalian belajar bahasa Prancis dimana ada kata2 tertentu untuk menegaskan feminin dan masulinitas atau bahasa Inggris yang harus tepat penggunaan grammarnya supaya kita tau kapan waktu kejadian berlangsung ataupun bahasa Jepang yang menunjukkan hirarki kepada siapa kita bertutur. Tapi karena saking mudahnya Bahasa Indonesia ini yang menjadi alat untuk memutarbalikan suatu perkara atau kejadian.

Ibarat pedang bermata dua gitu lah peribahasanya. Bisa menjadi pemersatu dan juga pemecah belah. Dari kawan menjadi lawan dan lawan menjadi kawan. Jadi daripada repot dengan urusan luar sana yang ngejelimet kaya mecahin kode teori konspirasi 911 mending move on dari 411. Suara sudah digaungkan, dan pemerintah pun sudah mengeluarkan statement. Proses hukum pun juga tetap dijalankan. Jadi apalagi yang kurang? Bukan kah negara ini negara hukum dan kita masih berpijak di dalamnya. Ngga ada salahnya khan mengikuti setiap proses hukum yang berlaku? Jika memang bertentangan dengan hati nurani, yah cari lah negara yang dasar hukumnya seiring sejalan dengan hati nurani itu. Eits jangan lupa yah ikutin proses naturalisasinya juga loh. Ngga serta merta ideologi itu sesuai dengan pandangan kita lantas kita langsung diterima menjadi warga negaranya. Masuk ke rumah tetangga ajah ngucap salam dan ketok pintu, apalagi pindah kewarganegaraan.

Penjajahan Kuno Pemecah Belah Bangsa

Just pendapat pribadi gw, Indonesia butuh warga negara yang paham akan historical back groundnya yang sesuai dengan ideologi pembentukannya. Bagaimana bangsa ini terpuruk hingga mulai merangkak seperti sekarang ini. Mungkin perlu di refresh lagi dan silahkan koreksi jika tulisan ini salah. Lebih dari 365 tahun bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda dengan penjajahan kuno. Taktik yang dipakai pun hanya memecah belah suatu wilayah. Misalnya, jika Belanda hendak menguasai rempah2 di Maluku, maka diliatlah oleh Belanda bagaimana peta kekuatan politik yang ada di Maluku. Jika ada 2 kesultanan di Maluku, maka disini lah politik devide et empera itu dijalankan. Bahasa gampangnya jika ngga suka sama tetangga sebelah rumah sebar gosip ajah paling tuh dua orang berantem dan kita tinggal ambil keuntungan dari itu. Masih ngga paham lagi, gw kasih contoh dari sinetron yang ada. Si A ngga suka sama si B karena si B dalam hal finansial lebih dari si A ditambah lagi si B punya pasangan yang ganteng dan kebetulan si C suka sama pasangan itu. Nah si C tau klo si A ngga suka sama si B dan si C deketin si A dan menyebarkan berita kurang mengenakan alias fitnah yang pelakunya adalah si B. Lalu si C juga melakukan hal yang sama kepada si B dengan pelaku tentu saja si A. Jika masing2 individu itu bersitegang maka si C lah yang menikmati keuntungannya. Bisa jadi pasangan si B direbut si C dengan cara halus tanpa si B mengetahuinya.

Lalu datanglah bangsa Jepang yang mengaku saudara tua karena sebagai sesama asia. Padahal kekejamannya sesungguhnya terjadi. Awalnya kita mengira bahwa Jepang sebagai "Pasukan Perdamaian" yang akan membantu perjuangan bangsa kita dalam mengusir penjajahan Belanda. Emang bener sih Belada dipukul mundur oleh Jepang, karena Jepang mempunyai misi terselubung untuk menguasai Asia dan melawan Amerika. Sekali lagi kita kena tipu oleh penjajahan lama. Malah penyiksaan jaman Jepang lebih sadis daripada jaman Belanda. Jepang membentuk beberapa organisasi yang tujuannya untuk memuluskan rencana mereka dalam menyerang sekutu. Bahkan sistem kerja rodi Jepang masih menjadi bahan guyonan kita sampai sekarang. 

Hingga akhirnya hari bersejarah itu dicanangkan oleh Proklamator kita, Soekarno-Hatta. Di Jl. Pegangsaan No. 54 itu lah kita menyatakan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang merdeka dan dunia harus mengakui bahwa Indonesia satu tidak terpecah belah. 

Apakah kita mau keadaan jaman penjajahan terulang lagi? Sudahkah kita perhitungkan untung ruginya jika hal ini terulang lagi? Tidak kah kita belajar dari kasus saudara2 kita yang berada di daerah konflik, mungkin jika boleh memilih mereka tentu tidak mau ada di kondisi seperti itu. Jadi segala sesuatunya kalau sudah berhubungan dengan sikap berbangsa dan bernegara diperlukan kebesaran hati kita sebagai warganya yang masih mengakui ideologi yang sama. Ingatkah akan sumpah yang diucapkan pada 28 Oct 1928 itu? Apakah sumpah itu sudah tidak berlaku lagi saat ini? Bukan kah semasa kita sekolah dulu setiap tanggal tersebut, sumpah yang sama selalu kita ucapkan?

Tulisan ini tidak harus dibesar2kan. Saya hanya menyampaikan pendapat saja dan tidak mengharapkan reaksi apa2. Mumpung hari Minggu waktunya panjang untuk merenung.


World Peace..

Minggu, 03 Juli 2016

Tuhan Itu Baik, Bahkan Sangat Baik

Tantangan menulis hari ke dua.

Untuk tantangan menulis hari ke dua ini gw mau agak sedikit religius dan maaf jika hal ini mungkin menyindir beberapa dari kalian. But trust me, saya menulis ini karena kasih karunia yang sudah Tuhan Yesus berikan kepada saya dan tidak ada maksud untuk menyindir suatu pihak. Akan tetapi jika anda tersidir, mungkin saat itu Roh Kudus sedang bekerja pada diri Anda dan saya menyarankan, jangan Anda ingkari akan kuasa Roh Allah yang besar. Biarkan Roh Kudus juga menuntun Anda. Sama seperti Roh Kudus juga telah menuntun hidup saya selama ini.

Sesuai dengan judul yang saya ambil, Tuhan itu baik dan bahkan Dia sangat baik. Hal itu nyata dalam kehidupan saya. Tuhan Yesus tidak pernah sekalipun meninggalkan saya bahkan pada saat saya berada dalam keadaan terpuruk sekalipun. Roh-Nya berjalan di depan menuntun saya dan darah-Nya yang kudus memeteraikan hidup saya seutuhnya. Kuasa Roh Kudus yang saya rasakan sangat dalam hidup saya adalah ketika saya mendapatkan masalah dalam hidup saya saat saya berada di tempat saya bekerja.

Saya sudah berulang kali pindah tempat kerja dengan berbagai alasan. Mulai dari tidak cocok dengan lingkungannya, tidak cocok dengan standar pekerjaannya ataupun tidak cocok dengan gaji yang diberikan. Bahkan di tempat saya bekerja saat ini pun, saya masih berpikiran untuk pindah kerja lagi hingga saya rasa merasa cocok dengan semua paket yang saya cari akan suatu tempat bekerja. Saya bukan type orang yang cepat merasa puas dengan apa yang telah saya lakukan, terkadang otak kreatif saya dapat berpikir bagaimana caranya untuk dapat meningkatkan standar yang sudah ada menjadi luar biasa. Tidak sedikit ide yang saya sampaikan dicuri oleh rekan sekerja saya. Tetapi saya memiliki keyakinan bahwa konseptor tidak akan sama dengan follower.

Tuhan tahu apa yang menjadi batas kemampuan saya dan bidang mana yang dapat saya kembangkan. Tuhan selalu menuntun saya untuk mengembangkan setiap talenta yang sudah Ia berikan kepada saya. Bahkan saking dahsyatnya akan kuasa yang telah Ia berikan kepada saya, saya kagum akan kuat kuasa itu. Insting saya dalam berkerja dipertajam olehNya. Tuhan tidak pernah sekalipun membiarkan saya dalam bekerja sesuai dengan autopilot, Dia membukakan tingkap-tingkap yang tertutup oleh mata manusia. Hingga saya menuliskan blog ini, saya masih heran akan kuasa yang Dia berikan. Sesuai dengan kata Alkitab bahwa kita diberikan kuasa untuk menginjak kepala ular alias si iblis dan bagi umat yang percaya kepadaNya, maka tidak akan mendapat malu akan segala perkara yang terjadi.

Kesaksian ini saya tuliskan berdasarkan atas pengalaman pribadi saya sendiri dan dengan tuntunan dari Roh Kudus. Apa yang saya kerjakan dalam bekerja, saya selalu mengawalinya dengan doa. Saya percaya bahwa doa kita itulah menjadi jalan pembuka akan hari yang harus kita lewati saat itu. Di saat saya berdoa untuk dapat mengasihi orang yang membenci kita atau kita membenci dia, Tuhan justru memberikan hal yang luar biasa. Kita dicobai apakah kita bisa melewati apa yang sudah kita doakan. Sindiran, hinaan, ataupun kata-kata pedas saya terima dihari itu. Tetapi saya teringat akan cerita Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa oleh Raja Darius, Allah tidak tinggal diam saat hal itu terjadi. Allah memerintahkan malaikat-malaikatnya untuk menutup mulut singa kelaparan itu sehingga Daniel berserta dengan seluruh keluarganya dan rekan-rekannya selamat keluar dari gua singa itu.

Daniel hanya melakukan apa yang harus dia lakukan menurut dengan kehendak Allah. Namun dengan seiring perkembangan zaman, banyak Daniel-Daniel masa kini yang terus bermunculan ataukah menempatkan posisi kita seperti Daniel di era modern ini. Mungkin gua singa kita konsepnya berbeda dengan konsep gua singa Daniel pada jaman pemerintahan Raja Darius. Tetapi situasi yang dihadapi sama dengan itu. Kita tidak bekerja sendirian, masih ada tangan Tuhan yang akan bekerja untuk menutup mulut-mulut singa itu. Ingat supaya Tuhan mengutus malaikatnya untuk menutup para singa itu ialah dengan berpasrah akan kehendakNya dan biarkan sisanya bekerja seturut apa yang menjadi tuntunan Roh Allah.

Mumpung hari Minggu, waktu yang tepat untuk merenungkan apa yang sudah menjadi kebaikan Tuhan dalam diri kita. Mari kita merenungkan hal itu. Teruslah mengucap syukur dalam namaNya dan jalan pasti akan terbuka.

Selamat Hari Minggu dan selamat beribadah,  kawan. Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 14 Juni 2016

Negara Under Dog : Malu Aku Jadi Orang Indonesia

Hi Fellas,

Malu, itu adalah kata pertama yang terlintas di otak gw pas pertama kali menjejakkan kaki di benua biru, Eropa. Gw malu karena gw datang dari negara under dog dimana rakyatnya dibodoh-bodohi oleh pemerintahnya sendiri. Sedih juga sih karena hampir 32 tahun rezim Pak Harto berkuasa bukannya membawa kita ke arah pemerintahan postif yang dapat memajukan rakyat tetapi kearah pembodohan terselubung. Seandainya Pak Harto masih hidup dan beliau berkata, "Enak toh pas jaman ku?", gw dengan lantang akan menjawab, Pak jaman bapak memang enak, tapi enak buat keluarga bapak bukan buat rakyat.

Sepanjang jalan dari Singapura ke Wina, gw milih duduk dekat dengan jendela pesawat karena gw bisa ngeliat dengan jelas pemandangan yang ada dibawah dan otak gw mulai berteori. Teori pertama yang muncul adalah soal negara Arab. Saat Tuhan menciptakan negara-negara Arab, Tuhan memberikan sumber minyak yang melimpah sehingga rakyatnya hidup berkecukupan dari hasil minyak bumi ini. Akan tetapi Tuhan menempatkan mereka di gurun pasir tandus yang tidak dapat ditumbuhi oleh tanaman penganan oleh sebab itu mereka menjual hasil minyak mereka ke negara kita supaya mendapat bahan makanan. Teori kedua yang muncul adalah soal negara-negara di Eropa. Tuhan menciptakan negara-negara dengan banyak kelebihan diantaranya penduduknya yang maju, sistem pemerintahan yang baik, dan pemandangan alam yang indah supaya dapat menarik minat turis untuk mengunjunginya. Akan tetapi Tuhan menempatkan empat musim di benua ini sehingga orang-orang Eropa tetap membutuhkan kita untuk bahan makanan dan sumber daya manusia untuk mengerjakan pekerjaan kasar. Nah kalau gw liat Indonesia, saat Tuhan menciptakannya Tuhan memberikan segala kelebihan buat negara kita, pemandangan alam yang indah yang ngga kalah dengan benua eropa, penduduk yang ramah dan saling tolong, sumber daya mineral yang ngga kalah dengan negara-negara Arab namun sayang Tuhan melupakan satu hal yakni memberikan pemerintahan yang pintar. Oleh sebab itu kita susah untuk menjadi negara maju akibat warisan bodoh selama 32 tahun pemerintahan.

Ngeliat negara kita, gw juga ngga berharap banyak sih karena orang Indonesia kerap terperangkap dengan euforia sesaat tanpa pernah memikirkan efek jangka panjangnya. Pesta rakyat kita yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Spanduk dipasang dimana2 sehingga membuat kotor jalan, pembagian kaos hingga suvenir partai dengan nama calon masing2 ataupun mengadakan panggung terbuka dengan mengundang artis dangdut seksi yang juga mengundang birahi. Apalah gunanya itu semua. Sekarang sudah jaman digital dan rakyat kita juga ngga buta internet. Sampaikan lah itu semua melalui media-media social serta pesan-pesan yang bisa memilih sodara dengan sukarela.Mau sampai kapan sih kita terperangkap dengan sistem pembodohan seperti ini?

Maaf mungkin sindiran saya terlalu keras untuk anda mengerti dan mungkin anda tidak terima atau enggan mengakui kebodohan kita. Tetapi inilah yang terjadi di Indonesia. Kita bodoh tapi ngga mau dibilang bodoh. Otak kita sudah terdoktrin dengan sangat sempurna oleh pemerintahan era Orde Baru dan masa peralihan Reformasi. Di saat negara-negara lain sudah memiliki sistem transportasi darat yang mampu menghubungkan berbagai aspek, kita di Jakarta baru saja mau membangun MRT serta menerapkan sistem ERP (Electronic Road Pricing). Sudah telat kah semua kebijakan ini? Hal ini semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kota gw, Jakarta sudah penuh sesak dengan kendaraan bermotor ditambah lagi dengan bermunculannya moda transportasi dengan applikasi, dimana orang berbondong-bondong untuk mengikuti mata pencaharian ini dengan menambah volume kendaraan di jalanan. Ironi banget sih ngeliatnya, pihak itu kita teriak-teriak macet dan polusi tetapi di pihak anu kita males menggunakan moda transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah dan lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Serta di tangan pemerintah pusat kok malah jor-joran dalam segi industri otomotif dalam negeri yah.

Pertanyaan akhirnya, kapan kah kita harus tetap terlena dengan semua kebodohan ini? Applikasi transportasi mempermudah tetapi menambah jumlah kendaraan. Tidak menggunakan hak suara saat pemilihan umum karena tidak percaya kepada calon tertentu. Ngga mau ditertibkan karena ngerasa sudah nyaman padahal lingkungan kumuh. Enggan menuntut ilmu bahkan nilai diperjualbelikan karena merasa sudah mengeluarkan biaya besar untuk bersekolah. Nuntut kenaikan upah tapi tidak sadar akan kemampuan diri. Mental sudah cukup tanpa mau mengembangkan diri. Kemajuan tehnologi tidak dibarengi dengan kemajuan pola pikir dan disiplin diri.

Tong kosong memang nyaring bunyinya, daripada tong itu kosong lebih baik lapisi dengan kulit kambing yang telah di samak untuk dijadikan bedug yang menghasilkan bunyi nyaring penghantar doa dan pujian.

Salam dari saya yang tidak mau malu lagi..

Jumat, 29 April 2016

Official jadi teman Ahok.





Koh, gw nitip yah Jakarta gw ke tangan loe. Gw liat diantara yang lain, cuma loe doank yang bisa ngatur orang2 Jakarta dan segala birokratnya. Mungkin musuh loe banyak. Gw juga pernah baca sih klo ada yang sampe dukunin loe pas loe lagi di periksa sama KPK, tapi kenyataannya loe ngga keluar pake rompi orange itu. Loe masih pake baju batik dan tetap senyum walopun loe cape banget karena 12 jam lebih loe diperiksa ma KPK. Jadi dukun yang punya kuasa itu mana? Kuasa Tuhan yang berkuasa atas seteru. Begitu kata Alkitab. Betul ngga, koh? 

Koh, semalem saat gw kasih fot kop KTP gw di booth Temen Ahok di PP, temen gw ngomong klo loe tuh ibarat Daniel yang masuk ke Gua Singa. Singa-singa itu pada lapar karena emang sengaja dibiarin lapar supaya pas Daniel beserta keluarganya masuk langsung dimakan ma tuh singa-singa. Tapi kenyataannya, Tuhan malah membungkam mulut singa-singa itu dan Daniel keluar dengan selamat. Gw ngga nyangkal, loe emang Daniel itu. Liat tuh mulut singa-singa pemberontak yang berusaha menerkam loe. Tapi malah Tuhan membungkam mulut mereka. Segala kebobrokan mereka terkuak satu per satu. Musuh2 loe pada lari kocar-kacir nahan muka malu mereka.  

Koh, semoga loe beneran pimpin Jakarta lagi. Jakarta masih butuh orang kaya loe. Loe ngga kafir, kalo loe kafir loe ngga akan mengakui satu agama apapun dan loe ngga akan mau mati demi kebenaran serta itu menjadi untung buat loe. Sebenarnya apa sih definisi kafir itu yang sampe sekarang gw masih ngga paham. Yah ngga mau paham juga sih, karena pasti akan mempunyai sudut pandang berbeda akan definisi kafir itu. Sudah lah kita tidak usah membahas masalah kafir itu. 

Koh, sayang loe Cina. Cuma loe sama pak kwik, cina yang gw liat sangat nasionalis. loe mau mikir masalah pemerintahan dan mau menata bangsa. biasanya cina hanya berpikir bisnis dan memperkaya diri klo perlu sampe tujuh turunan. loe cina yang mau keluar dari stereotipe itu. loe buktiin, gw emang cina tapi gw warga negara indonesia dan gw cinta sama negeri gw. saat yang lain hanya memikirkan politik tukar guling, loe sama pakde itu malah kasih politik gebrakan dan terobosan. mungkin buat orang2 yang sudah terbiasa dengan cara militer lama, senang sekali mereka. tapi mereka tidak sadar bahwa itu hanya pembodohan dan pencitraan semata. 

Koh, nitip Jakarta yah. Bangun Jakarta ini jadi ibukota dengan standard kaya di negeri2 sebrang sana. sistem perekonomian transparan, sistem transportasi massal yang dapat mengakomodir semua lini, sistem pangkas biro krasi yang satu pintu, bahkan sistem tata kota yang cantik. jujur gw pengen banget bisa nongkrong lama2 di taman kaya di luar negeri itu loh. titip pesan buat perbanyak ruang terbuka hijaunya yah, koh. 

Koh, udah ahhh gw curhatnya. klo kebanyakan takut melebar ke yang lain, gw ga mau ngeguruin loe juga. loe lah yang paham Jakarta dan birokratnya kaya gimana. Selamat bekerja yah, koh. Tuhan memberkati selalu. 


Salam suara sumbang generasi yang mengaku masih muda

Kamis, 28 April 2016

Selamat Pagi...



Selamat Pagi Parbada,

Apa kabarnya kamu disana? 
Sudah kah menyeruput kopi hitam kesukaanmu itu yang biasa kau lakukan setiap paginya? 
Seperti biasa dikala liburan menjelang, kau lebih memilih ranselmu dan mengelilingi Indonesia yang kau cintai ini. Berbeda dengan aku yang memilih ransel dan menjelajah negeri orang. Ternyata rasa cintamu ke negeri ini membuatku salut dan ada decak kekaguman. Kau pernah mengatakan bahwa kau tidak akan menjelajah negeri orang hingga nusantara ini selesai kau jelajahi. 

Pergi lah, Parbada. Aku dukung kau dan cita-citamu itu. Bawakan kepadaku buah tangan cerita-cerita unik yang kau temui dikala petualangan kau itu. Berikan padaku foto-foto pemandangan yang membuat mata membelalak lebar dan jantungku berdecak kencang. Kerap kali terbesit dalam pikiran, ingin aku mengunjungi tempat itu bersamamu. Kita tertawa, beradu pendapat, dan menciptakan kegilaan saat perjalanan. Bosan dan kantuk dapat kita usir dengan tawa dan ceritamu yang tidak akan pernah habisnya. 

Hallo, Parbada. 
Sekarang giliran mu dahulu untuk menjelajah. Perluas wawasanmu akan nusantara dan buka matamu akan indahnya tanah air kita. Tunggu aku diujung sana, tunggu aku untuk kita dapat menjelajah bersama. 

Ingat, Parbada. Waktu itu sangat singkat. Hari yang telah kau lalui untuk menjelajah semakin berkurang. Nikmati setiap detik dan menit yang bergulir. Hingga saatnya nanti kau kembali kepada realita kehidupan, banyak kenangan dan pengalaman baru yang kau peroleh. 

Selamat menikmati perjalananmu, Parbada. Jelajahi itu baik-baik dan jaga dirimu serta hatimu untuk aku. 

Salam dalam penantian untuk rindu (dan kamu)

Senin, 18 April 2016

Berbagi Berkat Indah Loh..

Menghitung berkat ahhh,, kayanya udah mau deket sama waktu kelulusan. Ada 3 kelulusan yang dinantikan. tinggal tunggu mana yang duluan. Karena yang namanya berkat tidak akan pernah tertukar atau keliru. perhaps this is what I called with the power of positive thinking. Khan mau hal yang besar, kalau dikasih ujian besar cuma cukup bisa bersyukur, bersabar, dan jangan lupa bawa selalu dalam doa. Doa itulah yang akan mengubah segalanya. Doa membutuhkan proses, proses itulah yang akan mempertebal iman kita. Jika ibarat mutiara yang terbentuk dari hanya sebutir pasir saja, kerang merasakan sakit yang luar biasa. Kesakitan itulah yang menjadikan sebutir mutiara yang indah.

Apa yang salah, katakan itu salah. Apa yang benar yah dilakukan dengan sebenar2nya. Orang benar yang gw tahu yah gubernur gw, mau dibilang khafir atau bela cukong. Tapi dia bertindak sesuai dengan hati nuraninya. Mana ada orang khafir mau membangun rumah ibadah dan mana ada orang khafir mau melaksanakan ibadah. Jika memang dia bukan orang benar, beberapa kali di panggil oleh pihak KPK atau BPK, selalu keluar sebagai orang benar dan bukan seperti para pesakitan pemakai rompi orange. Itu lah orang benar dan diberkati.

Jadi bukan mau sok menjadi benar atau orang benar, karena buah kebenaran adalah manis adanya. kebenaran tidak ada kemunafikan, kebenaran tidak ada kepura2an, atau kebenaran tidak harus disembunyikan. Mungkin awalnya ada kemarahan, karena harus kita akui bahwa sisi daging lebih kuat dari roh disaat ujian itu timbul. Tapi disaat roh yang bekerja, daging itu akan kalah dan roh yang akan berkuasa seterus. sukacita, kesabaran, damai adalah buah2 roh yang akan terus ada dan berkembang disaat kita berpasrah penuh. 

Mungkin saat ditegur itu ngga enak, sama gw jg ngerasain kok. Ego gw yang main, rasa arogansi atas prestasi dan presisi menguasai. Tapi diingatkan itu jauh lebih enak karena ada kepedulian yang tulus. Tidak mau khan disaat tersesat, kita tidak ada yang mengingatkan justru malah ditertawakan dibelakang dan memasang senyum manis didepan. 

Apakah surga hanya milik sendiri? Tidak surga milik kita bersama. Saling kita mengingatkan untuk meraih surga bersama, itulah tujuan utama hidup di dunia. 

Sekian ceramah siang ini..