Minggu, 03 Juli 2016

Tuhan Itu Baik, Bahkan Sangat Baik

Tantangan menulis hari ke dua.

Untuk tantangan menulis hari ke dua ini gw mau agak sedikit religius dan maaf jika hal ini mungkin menyindir beberapa dari kalian. But trust me, saya menulis ini karena kasih karunia yang sudah Tuhan Yesus berikan kepada saya dan tidak ada maksud untuk menyindir suatu pihak. Akan tetapi jika anda tersidir, mungkin saat itu Roh Kudus sedang bekerja pada diri Anda dan saya menyarankan, jangan Anda ingkari akan kuasa Roh Allah yang besar. Biarkan Roh Kudus juga menuntun Anda. Sama seperti Roh Kudus juga telah menuntun hidup saya selama ini.

Sesuai dengan judul yang saya ambil, Tuhan itu baik dan bahkan Dia sangat baik. Hal itu nyata dalam kehidupan saya. Tuhan Yesus tidak pernah sekalipun meninggalkan saya bahkan pada saat saya berada dalam keadaan terpuruk sekalipun. Roh-Nya berjalan di depan menuntun saya dan darah-Nya yang kudus memeteraikan hidup saya seutuhnya. Kuasa Roh Kudus yang saya rasakan sangat dalam hidup saya adalah ketika saya mendapatkan masalah dalam hidup saya saat saya berada di tempat saya bekerja.

Saya sudah berulang kali pindah tempat kerja dengan berbagai alasan. Mulai dari tidak cocok dengan lingkungannya, tidak cocok dengan standar pekerjaannya ataupun tidak cocok dengan gaji yang diberikan. Bahkan di tempat saya bekerja saat ini pun, saya masih berpikiran untuk pindah kerja lagi hingga saya rasa merasa cocok dengan semua paket yang saya cari akan suatu tempat bekerja. Saya bukan type orang yang cepat merasa puas dengan apa yang telah saya lakukan, terkadang otak kreatif saya dapat berpikir bagaimana caranya untuk dapat meningkatkan standar yang sudah ada menjadi luar biasa. Tidak sedikit ide yang saya sampaikan dicuri oleh rekan sekerja saya. Tetapi saya memiliki keyakinan bahwa konseptor tidak akan sama dengan follower.

Tuhan tahu apa yang menjadi batas kemampuan saya dan bidang mana yang dapat saya kembangkan. Tuhan selalu menuntun saya untuk mengembangkan setiap talenta yang sudah Ia berikan kepada saya. Bahkan saking dahsyatnya akan kuasa yang telah Ia berikan kepada saya, saya kagum akan kuat kuasa itu. Insting saya dalam berkerja dipertajam olehNya. Tuhan tidak pernah sekalipun membiarkan saya dalam bekerja sesuai dengan autopilot, Dia membukakan tingkap-tingkap yang tertutup oleh mata manusia. Hingga saya menuliskan blog ini, saya masih heran akan kuasa yang Dia berikan. Sesuai dengan kata Alkitab bahwa kita diberikan kuasa untuk menginjak kepala ular alias si iblis dan bagi umat yang percaya kepadaNya, maka tidak akan mendapat malu akan segala perkara yang terjadi.

Kesaksian ini saya tuliskan berdasarkan atas pengalaman pribadi saya sendiri dan dengan tuntunan dari Roh Kudus. Apa yang saya kerjakan dalam bekerja, saya selalu mengawalinya dengan doa. Saya percaya bahwa doa kita itulah menjadi jalan pembuka akan hari yang harus kita lewati saat itu. Di saat saya berdoa untuk dapat mengasihi orang yang membenci kita atau kita membenci dia, Tuhan justru memberikan hal yang luar biasa. Kita dicobai apakah kita bisa melewati apa yang sudah kita doakan. Sindiran, hinaan, ataupun kata-kata pedas saya terima dihari itu. Tetapi saya teringat akan cerita Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa oleh Raja Darius, Allah tidak tinggal diam saat hal itu terjadi. Allah memerintahkan malaikat-malaikatnya untuk menutup mulut singa kelaparan itu sehingga Daniel berserta dengan seluruh keluarganya dan rekan-rekannya selamat keluar dari gua singa itu.

Daniel hanya melakukan apa yang harus dia lakukan menurut dengan kehendak Allah. Namun dengan seiring perkembangan zaman, banyak Daniel-Daniel masa kini yang terus bermunculan ataukah menempatkan posisi kita seperti Daniel di era modern ini. Mungkin gua singa kita konsepnya berbeda dengan konsep gua singa Daniel pada jaman pemerintahan Raja Darius. Tetapi situasi yang dihadapi sama dengan itu. Kita tidak bekerja sendirian, masih ada tangan Tuhan yang akan bekerja untuk menutup mulut-mulut singa itu. Ingat supaya Tuhan mengutus malaikatnya untuk menutup para singa itu ialah dengan berpasrah akan kehendakNya dan biarkan sisanya bekerja seturut apa yang menjadi tuntunan Roh Allah.

Mumpung hari Minggu, waktu yang tepat untuk merenungkan apa yang sudah menjadi kebaikan Tuhan dalam diri kita. Mari kita merenungkan hal itu. Teruslah mengucap syukur dalam namaNya dan jalan pasti akan terbuka.

Selamat Hari Minggu dan selamat beribadah,  kawan. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What i said :